PROSEDUR
PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI KOMPOS
Prosedur pengolahan sampah organik ini
mengambil cara yang dilakukan di kantor kami, Balai Penelitian Bioteknologi
Perkebunan Indonesia. Kepala Balai, Dr. Darmono Taniwiryono membuat kebijakan
bahwa semua sampah organik tidak boleh dibakar, tidak boleh dibuang
sembarangan, dan harus dibuat kompos. Cara pembuatannya sangat sederhana.
Peralatan yang dibutuhkan pun juga sederhana dan murah.
Peralatan:
1. Kantong Pengomposan
Kantong plastik bisa menggunakan kantong mulsa hitam yang banyak
dijual di pasaran. Atau bisa juga dibuat dari terpal plastik. Kantong ini
berfungsi sebagai tempat pengomposan. Di kantong ini dibuat beberapa lubang,
beberapa lubang di bagian bawah sebagai tempat pengeluaran air dan beberapa
lubang di samping untuk aerasi.
2. Tali/Tambang
Tambang uuntuk mengikat kantong plastik.
3. Ember
Ember untuk mengencerkan PROMI.
4. Parang, Cangkul, dan peralatan pendukung
lainnya
Peralatan ini digunakan untuk memperlancar pembuatan kompos ini.
Peralatan ini dengan asumsi bahwa sampah sudah
tersedia, jadi tidak memasukkan mesin potong rumput, sabit, kerangjang sampah,
truk, dll.
Bahan:
1. Sampah Organik
Sudah jelas. Kalau belum ada sampahnya ya… cari dulu.
2. PROMI
Aktivator untuk mempercepat proses pengomposan. Bisa saja anda
tidak menggunakan aktivator tetapi waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama, bisa
beberapa bulan.
3. Air
Air berguna untuk mengencerkan PROMI dan membasahi sampah
organik.
Tempat Pengomposan
Tempat pengomposan sebaiknya diletakkan di
lokasi yang teduh dan cukuup lembab.
Tahapan Pengomposan
1. Pengumpulan Sampah Organik
Sampah organik dikumpulkan. Jika sampah organik kering, perlu
diberi air agar basah dan lembab. Pada dasarnya sampah tidak perlu dicacah,
tetapi sampah yang ukurannya besar perlu dipotong-potong terlebih
dahulu,misalnya: batang pisang, tangkai yang panjang, dahan, ranting, dll.
Ukuran sampah harus cukup kecil sehingga cukup masuk ke kantong.
2. Pemasukan Sampah ke dalam KantongSecara
bertahap sampah dimasukkan ke dalam kantong. Masukkan kurang lebih 10 cm dari
dasar kantong. Kemudian siramkan secara merata larutan PROMI. Masukkan kembali
selapis sampah dan siramkan kembali larutan PROMI. Ulangi langkah-langkah ini
hingga kantong penuh.
3. Inkubasi
Tutup rapat kantong dengan tali plastik. Kemudian dibiarkan
kurang lebih 3 – 6 minggu hingga kompos matang.
4. Panen Kompos
Panen dilakukan setelah kompos matang. Kompos bisa saja langsung
digunakan untuk memupuk tanaman-tamanan di taman atau dijual. Jika kompos akan
dijual perlu diolah terlebih dahulu, seperti dijemur, dicacah, dan diayak.
Kompos yang sudah matang
Mudah sekali bukan. Selamat mencoba dan
jadikan bumi ini lebih indah.
Sumber : https://isroi.com